Sektor Ekonomi Kreatif: Kopi Indonesia Makin Diminati Pasar Global, Ekspor Melonjak 30%

Ekspor kopi Indonesia mencatatkan lonjakan signifikan sebesar 30% pada kuartal ketiga tahun 2025, sebuah indikasi kuat bahwa produk unggulan ini semakin diminati di pasar global. Pertumbuhan impresif ini tidak lepas dari peran penting sektor ekonomi kreatif yang berhasil mengubah biji kopi menjadi produk bernilai tambah tinggi. Mulai dari inovasi kemasan, pengembangan varian rasa unik, hingga branding yang kuat, para pelaku industri kopi berhasil menarik perhatian konsumen internasional. Menurut data Kementerian Perdagangan per 15 Oktober 2025, negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Emirat Arab menjadi importir terbesar kopi Indonesia, menunjukkan adanya diversifikasi pasar yang sukses.

Dampak positif dari sektor ekonomi kreatif ini terlihat di berbagai daerah penghasil kopi. Di Provinsi Aceh, misalnya, kopi Gayo yang terkenal kini tidak hanya dijual dalam bentuk biji mentah, tetapi juga diolah menjadi berbagai produk turunannya, seperti kopi sachet, kopi bubuk premium, bahkan produk kecantikan berbahan dasar kopi. Para petani kopi di sana bekerja sama dengan startup lokal untuk mengoptimalkan proses pascapanen dan promosi digital. Pada hari Jumat, 24 Oktober, sebuah acara pameran kopi skala internasional di Jakarta Pusat, “Festival Kopi Nusantara”, menarik perhatian ratusan delegasi bisnis dari mancanegara. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bapak Sandiaga Uno, dalam sambutannya menekankan bahwa kopi adalah salah satu andalan sektor ekonomi kreatif yang mampu menjadi daya tarik wisata dan investasi. “Kopi bukan sekadar komoditas, melainkan juga bagian dari budaya dan cerita yang menarik bagi wisatawan,” ujarnya.

Untuk memastikan pertumbuhan ini berkelanjutan, pemerintah bersama dengan lembaga terkait seperti Bank Indonesia (BI) dan kepolisian melakukan langkah-langkah strategis. BI memberikan dukungan pembiayaan bagi para pelaku usaha kopi melalui skema kredit lunak, sementara pihak kepolisian membantu mengamankan jalur distribusi dari tindak kejahatan. Komjen Pol. Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H. dari Badan Reserse Kriminal Polri, pada hari Selasa, 21 Oktober, menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal proses logistik agar komoditas ekspor vital ini tidak terganggu. Dukungan ini sangat penting untuk menjaga momentum pertumbuhan yang telah dicapai. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat menunjukkan bahwa sektor ekonomi kreatif memiliki potensi luar biasa.

Lonjakan ekspor ini juga didorong oleh promosi gencar di berbagai platform digital dan partisipasi aktif dalam pameran internasional. Kopi Indonesia kini dikenal dengan keunikan rasanya yang berbeda di setiap daerah, mulai dari kopi arabika Mandailing hingga kopi robusta Lampung. Dengan demikian, sektor ekonomi kreatif telah membuktikan diri sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang tangguh. Melalui inovasi dan kolaborasi, kopi Indonesia tidak lagi hanya menjadi komoditas, tetapi sebuah brand global yang siap bersaing di pasar dunia. Kesuksesan ini menjadi inspirasi bagi subsektor ekonomi kreatif lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi bangsa.