Rekonstruksi di balik penembakan tiga anggota kepolisian di Lampung perlahan mulai terkuak. Pihak kepolisian telah menggelar rekonstruksi kejadian yang menewaskan para personel tersebut. Proses rekonstruksi ini menghadirkan gambaran detail dan mencekam mengenai kronologi penyerangan yang menggemparkan tersebut.
Rekonstruksi yang digelar di Desa Sukajaya, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran melibatkan tersangka utama, Kopda Muslimin alias Kopda Basar, dan sejumlah saksi kunci. Dalam jalannya rekonstruksi yang berlangsung selama kurang lebih dua jam, diperagakan secara runtut bagaimana pelaku melakukan penyerangan, mulai dari persiapan hingga eksekusi penembakan terhadap ketiga korban. Adegan demi adegan memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai motif dan modus operandi pelaku.
Berdasarkan rekonstruksi, terungkap bahwa Kopda Basar seorang diri melakukan penembakan menggunakan senjata api AK 47. Ia melepaskan total delapan tembakan ke arah ketiga korban yang sedang berpatroli. Lokasi penembakan berada di area perkebunan karet. Rekonstruksi juga memperlihatkan bagaimana pelaku mengintai dan menunggu kedatangan para korban sebelum akhirnya melancarkan aksinya secara tiba-tiba.
Pihak kepolisian menyatakan bahwa rekonstruksi ini bertujuan untuk melengkapi berkas perkara dan memastikan tidak ada satu pun detail yang terlewat dalam proses penyidikan. Hasil rekonstruksi ini akan menjadi salah satu alat bukti penting dalam persidangan nanti. Selain itu, rekonstruksi ini juga diharapkan dapat memberikan kejelasan kepada publik mengenai apa sebenarnya yang terjadi.
Meskipun rekonstruksi telah dilakukan, pihak kepolisian masih terus mendalami motif pasti di balik penembakan ini. Kerja keras tim penyidik diharapkan dapat mengungkap seluruh fakta dan membawa keadilan bagi para korban serta keluarga yang ditinggalkan. Kasus ini menjadi perhatian serius dan pihak kepolisian berkomitmen untuk menuntaskannya hingga tuntas.
Lebih lanjut, rekonstruksi juga memperjelas posisi para korban saat kejadian dan bagaimana pelaku secara terencana melakukan serangan. Raut wajah Kopda Basar selama rekonstruksi menjadi sorotan, menunjukkan penyesalan atau mungkin emosi lainnya yang sedang berkecamuk. Pihak kepolisian berjanji akan segera merampungkan berkas perkara ini agar dapat segera dilimpahkan ke pengadilan untuk mendapatkan kepastian hukum yang seadil-adilnya.