Tahanan Lampung Kabur Dramatis, Lompat dari Menara Pos

Sebuah aksi pelarian dramatis terjadi di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Way Kanan, Lampung. Seorang tahanan nekat melarikan diri dengan cara yang tak biasa dan cukup berbahaya, yaitu melompat dari menara pos jaga yang tinggi. Aksi ini tentu saja mengejutkan petugas rutan dan memicu perburuan besar-besaran terhadap tahanan di Lampung yang berhasil kabur tersebut.

Insiden Tahanan Lampung Kabur ini terjadi pada Sabtu (28/9/2024) sekitar pukul 04.00 WIB. Tahanan yang diketahui bernama Feriyanto (27) diduga memanfaatkan kelengahan petugas saat pergantian jaga untuk mencapai menara pos jaga. Tanpa ragu, tahanan kasus pencurian dengan kekerasan (curas) tersebut kemudian melompat dari ketinggian menara, mengambil risiko besar demi kebebasannya.

Akibat lompatan dari ketinggian sekitar lima meter tersebut, Feriyanto diperkirakan mengalami luka-luka. Namun, hal itu tidak menghentikannya untuk melarikan diri dari area rutan. Kepala Rutan Kelas II B Way Kanan, Rendra Putra, membenarkan kejadian ini dan menyatakan bahwa pihaknya segera melakukan pengejaran dan berkoordinasi dengan Polres Way Kanan untuk memperluas area pencarian.

Detik-detik Kaburnya Tahanan Lampung:

  • Aksi Nekat: Tahanan melarikan diri dari Rutan Kelas II B Way Kanan.
  • Lompat dari Menara: Cara kabur yang sangat berisiko dari ketinggian sekitar lima meter.
  • Kelengahan Petugas: Diduga terjadi saat pergantian jaga.
  • Pengejaran Intensif: Petugas rutan dan Polres Way Kanan bergerak cepat.
  • Area Pencarian Luas: Melibatkan berbagai pihak keamanan.
  • Kondisi Tahanan: Feriyanto (27) tahanan kasus curas, diduga mengalami luka akibat lompatan.

Kepala Rutan Kelas II B Way Kanan, Rendra Putra, menyatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus untuk melakukan pengejaran. Mereka juga meminta bantuan masyarakat untuk memberikan informasi jika melihat atau mengetahui keberadaan Feriyanto.

Insiden ini menimbulkan pertanyaan mengenai standar keamanan di Rutan Kelas II B Way Kanan dan potensi adanya kelalaian petugas saat pergantian jaga. Pihak berwenang diharapkan dapat melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. Sementara itu, fokus utama saat ini adalah menangkap kembali Feriyanto demi keamanan dan ketertiban.