Tradisi mudik, atau perjalanan massal kembali ke kampung halaman menjelang hari raya, bukan hanya fenomena di Indonesia. Ternyata, semangat berkumpul bersama keluarga dan merayakan momen spesial juga dirasakan di berbagai belahan dunia. Uniknya, setiap negara memiliki tradisi mudik dengan ciri khasnya masing-masing, tak kalah menarik dari Indonesia!
Selain Indonesia yang terkenal dengan arus mudik Lebaran yang masif, negara-negara berikut juga memiliki tradisi serupa, meskipun mungkin dengan konteks dan perayaan yang berbeda:
- China: Perayaan Tahun Baru Imlek menjadi momen mudik terbesar di dunia, dikenal sebagai “Chunyun.” Jutaan orang melakukan perjalanan untuk berkumpul dengan keluarga.
- India: Saat perayaan Diwali, festival cahaya, banyak orang India kembali ke kampung halaman untuk merayakan bersama keluarga dan kerabat.
- Vietnam: Perayaan Tet Nguyen Dan (Tahun Baru Vietnam) juga menjadi waktu mudik yang sangat penting bagi masyarakat Vietnam.
- Korea Selatan: Chuseok, atau Hari Thanksgiving Korea, adalah momen bagi keluarga untuk berkumpul, berziarah ke makam leluhur, dan berbagi makanan tradisional.
- Jepang: Obon, festival musim panas untuk menghormati arwah leluhur, menjadi waktu bagi banyak orang Jepang untuk kembali ke kampung halaman dan mengunjungi makam keluarga.
- Filipina: Saat perayaan Natal dan Paskah, banyak warga Filipina melakukan perjalanan jauh untuk berkumpul dengan keluarga besar di kampung halaman.
- Thailand: Songkran, festival air yang menandai Tahun Baru Thailand, juga menjadi momen bagi sebagian masyarakat untuk kembali ke kampung halaman dan merayakan bersama keluarga.
- Sri Lanka: Perayaan Sinhala dan Tamil New Year di bulan April menjadi waktu bagi banyak warga Sri Lanka untuk melakukan perjalanan kembali ke kampung halaman.
- Myanmar: Perayaan Thingyan, festival air yang juga menandai Tahun Baru Burma, seringkali menjadi momen bagi keluarga untuk berkumpul dan merayakan bersama.
Tradisi mudik di berbagai negara ini menunjukkan betapa pentingnya nilai kekeluargaan dan kebersamaan dalam berbagai budaya. Meskipun cara dan waktu perayaannya berbeda, esensi dari mudik tetap sama: kerinduan untuk berkumpul dengan orang-orang terkasih di kampung halaman. Fenomena global ini menjadi pengingat akan ikatan keluarga yang kuat melintasi batas negara dan budaya