Yogyakarta, kota budaya yang kaya akan tradisi, memiliki sebuah ritual unik dan menarik perhatian, yaitu penyembelihan sepasang boneka pengantin. Tradisi yang dikenal dengan nama Saparan Bekakak ini dilakukan setiap tahun di Desa Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Sejarah dan Asal Usul Tradisi Saparan Bekakak
- Tradisi Saparan Bekakak berawal dari legenda Ki Wirasuta dan istrinya, Nyai Wirasuta, abdi dalem Keraton Yogyakarta pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I.
- Konon, pasangan abdi dalem ini setia menemani sang sultan saat bertapa di Gunung Gamping.
- Suatu ketika, terjadi musibah longsor yang menewaskan Ki Wirasuta dan istrinya.
- Sebagai bentuk penghormatan dan mengenang kesetiaan mereka, Sultan Hamengku Buwono I memerintahkan untuk membuat boneka pengantin yang kemudian disembelih setiap tahun.
Fakta Unik dan Makna Tradisi
- Boneka Pengantin dari Ketan:
- Boneka pengantin yang disebut “bekakak” ini terbuat dari adonan ketan dan diberi warna kuning serta merah.
- Di dalam boneka diisi dengan cairan gula merah, yang melambangkan darah.
- Prosesi Penyembelihan:
- Sepasang boneka pengantin diarak dari Balai Desa Ambarketawang menuju Gunung Gamping, tempat penyembelihan dilakukan.
- Boneka disembelih dengan menggunakan golok, dan cairan gula merah yang keluar menyerupai darah.
- Simbol Kesetiaan dan Pengorbanan:
- Tradisi ini melambangkan kesetiaan dan pengorbanan Ki Wirasuta dan istrinya kepada sang sultan.
- Penyembelihan boneka juga dimaknai sebagai tolak bala dan ungkapan syukur atas keselamatan.
- Atraksi Budaya:
- Tradisi Saparan Bekakak menjadi daya tarik wisata budaya yang unik dan menarik.
- Selain penyembelihan boneka, acara ini juga dimeriahkan dengan kirab budaya, pertunjukan seni, dan pasar malam.
Nilai-Nilai Budaya yang Terkandung
- Gotong Royong:
- Tradisi ini melibatkan partisipasi aktif seluruh warga desa, yang bekerja sama dalam mempersiapkan dan melaksanakan acara.
- Pelestarian Sejarah:
- Tradisi ini menjadi sarana untuk melestarikan sejarah dan legenda lokal.
- Ungkapan Syukur:
- Tradisi ini juga menjadi bentuk ungkapan syukur atas hasil panen dan keselamatan warga desa.
Kesimpulan
Tradisi Saparan Bekakak merupakan warisan budaya yang unik dan kaya akan makna. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, tradisi ini juga menjadi simbol kesetiaan, pengorbanan, dan gotong royong masyarakat Jogja.