Kategori: Sulawesi

Zahwa, Remaja Palembang yang Sudah 3 Hari HIlang dari Rumah

Zahwa, Remaja Palembang yang Sudah 3 Hari HIlang dari Rumah

Kabar mengkhawatirkan datang dari Palembang, Sumatera Selatan, di mana seorang remaja putri bernama Zahwa Refti Anisa dilaporkan hilang secara misterius dari rumahnya sejak Sabtu (19/4/2025) pagi. Hingga saat ini, keberadaan Zahwa belum diketahui, membuat keluarga dan kerabat cemas serta berupaya keras untuk menemukannya.

Zahwa, yang berusia 15 tahun, merupakan warga Jalan KH Azhari, Lorong Kedukan Tangga Buntung 36 Ilir, Kecamatan Gandus, Palembang. Menurut keterangan ibunya, Nurmala (40), Zahwa terakhir kali terlihat pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 WIB saat pamit untuk membeli sarapan tak jauh dari rumah. Namun, setelah itu Zahwa tidak kunjung kembali dan tidak ada kabar hingga saat ini. Pihak keluarga telah melakukan pencarian di sekitar lingkungan tempat tinggal, menghubungi teman-teman dan kenalan Zahwa, namun belum membuahkan hasil.

Kabar hilangnya Zahwa dengan cepat menyebar di media sosial, dengan banyak warganet turut membantu menyebarkan informasi dan berharap agar Zahwa segera ditemukan dalam keadaan selamat. Ciri-ciri fisik Zahwa, seperti tinggi badan sekitar 150 cm, kulit sawo matang, rambut lurus sebahu, dan saat pergi mengenakan baju tidur berwarna biru, juga turut disebarkan untuk memudahkan proses pencarian.

Pihak keluarga telah melaporkan kejadian hilangnya Zahwa ke Polsek Gandus. Aparat kepolisian diharapkan dapat segera melakukan tindakan penyelidikan dan membantu menemukan keberadaan remaja tersebut. Masyarakat Palembang juga diimbau untuk turut berpartisipasi dengan memberikan informasi sekecil apapun yang mungkin berkaitan dengan keberadaan Zahwa.

Kejadian hilangnya Zahwa menambah daftar panjang kasus anak dan remaja hilang yang memprihatinkan. Orang tua diimbau untuk selalu meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka dan membangun komunikasi yang baik agar anak merasa aman dan terbuka untuk berbagi informasi.

Bagi siapapun yang melihat atau memiliki informasi mengenai keberadaan Zahwa Refti Anisa, diharapkan segera menghubungi pihak keluarga di nomor 0821-7522-5445 (Nurmala, Ibu Zahwa) atau melaporkan ke kantor polisi terdekat. Bantuan dan informasi dari masyarakat sangat berarti dalam upaya menemukan Zahwa dan mengembalikan ke pelukan keluarganya. Mari bersama-sama kita bantu sebarkan informasi ini agar Zahwa segera ditemukan dalam keadaan baik.

Geger! Polisi Selidiki Pedagang Siomay Isi Kulit Tikus di Morowali, Kesehatan Warga Terancam

Geger! Polisi Selidiki Pedagang Siomay Isi Kulit Tikus di Morowali, Kesehatan Warga Terancam

Warga Morowali, Sulawesi Tengah, dibuat resah dengan temuan yang sangat menjijikkan. Aparat kepolisian setempat tengah melakukan pemeriksaan intensif terhadap seorang pedagang siomay yang diduga menggunakan kulit tikus sebagai bahan campuran dalam dagangannya. Kasus ini mencuat setelah adanya laporan dari masyarakat yang curiga dengan tekstur dan rasa siomay yang tidak lazim.

Laporan warga tersebut ditindaklanjuti dengan penyelidikan oleh pihak kepolisian. Petugas kemudian mengamankan pedagang siomay isi kulit tikus yang bersangkutan dan melakukan pemeriksaan terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan siomay. Hasil pemeriksaan awal diduga mengarah pada adanya campuran kulit tikus dalam adonan siomay yang dijual kepada masyarakat.

Temuan ini tentu sangat meresahkan dan menimbulkan kekhawatiran akan kesehatan warga yang telah mengonsumsi siomay dari pedagang tersebut. Kulit tikus jelas bukan bahan pangan yang layak konsumsi dan berpotensi mengandung berbagai bakteri dan penyakit berbahaya bagi tubuh manusia.

Kapolres Morowali [sebutkan nama Kapolres jika ada dalam berita] menyatakan bahwa pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini. Jika terbukti bersalah, pedagang siomay tersebut dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan undang-undang yang berlaku terkait keamanan pangan dan perlindungan konsumen. Pihak kepolisian juga akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap sampel siomay dan potensi dampak kesehatan bagi masyarakat.

Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam membeli makanan, terutama dari pedagang kaki lima yang kebersihan dan kualitas bahan bakunya sulit dipastikan. Masyarakat diimbau untuk tidak ragu melaporkan jika menemukan hal-hal yang mencurigakan terkait makanan yang dijual.

Pemerintah daerah dan dinas terkait juga diharapkan dapat meningkatkan pengawasan terhadap pedagang makanan, terutama yang berjualan di tempat umum. Pemeriksaan rutin terhadap bahan baku dan proses pembuatan makanan sangat penting untuk menjamin keamanan dan kesehatan konsumen. Kasus siomay isi kulit tikus di Morowali ini harus menjadi pelajaran berharga agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !