Hari: 11 April 2025

Momentum Budaya: Papeda Jadi Google Doodle, Ternyata Ada Makna Mendalam

Momentum Budaya: Papeda Jadi Google Doodle, Ternyata Ada Makna Mendalam

Sebuah kebanggaan bagi Indonesia, khususnya masyarakat Papua dan Maluku, ketika Google menampilkan Papeda sebagai Google. Papeda Jadi Google Doodle ini bukan hanya sekadar ilustrasi makanan, namun juga sebuah pengakuan atas kekayaan kuliner dan budaya Indonesia di mata dunia. Papeda Jadi Google ini tentu menimbulkan rasa ingin tahu, apa makna di balik pemilihan hidangan sederhana namun kaya akan nilai ini?

Tempat asal Papeda adalah Papua dan Maluku. Waktu perayaan Papeda sebagai Google Doodle adalah hari ini, Jumat, 11 April 2025. Nama “pelaku” dalam konteks positif ini adalah Google yang memilih Papeda sebagai representasi budaya. Tidak ada pelaku dalam artian negatif atau kriminal dalam peristiwa ini. Lokasi perayaan adalah halaman utama mesin pencari Google yang dapat diakses di seluruh dunia.

Kronologi “kejadian” Papeda Jadi Google Doodle ini diawali dengan pengumuman resmi dari Google melalui akun media sosial dan halaman Google itu sendiri. Ilustrasi Papeda yang khas, dengan teksturnya yang kenyal dan disajikan bersama kuah kuning ikan, ditampilkan dengan warna-warni cerah yang menarik.

Pemilihan Papeda sebagai Google Doodle ternyata memiliki makna yang mendalam. Papeda bukan hanya sekadar makanan pokok, tetapi juga memiliki nilai budaya dan sosial yang kuat bagi masyarakat Papua dan Maluku. Teksturnya yang lengket melambangkan persatuan dan kebersamaan, di mana satu sama lain saling terhubung dan sulit dipisahkan.

Selain itu, Papeda Jadi Google Doodle ini juga menjadi momentum untuk memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia yang beragam kepada khalayak global. Papeda, yang seringkali disantap bersama ikan kuah kuning, sayur ganemo, dan colo-colo, merepresentasikan cita rasa unik dari Indonesia bagian timur.

Langkah Google menjadikan Papeda Jadi Google Doodle ini disambut dengan antusiasme oleh masyarakat Indonesia, terutama dari Papua dan Maluku. Banyak yang merasa bangga dan terharu atas pengakuan terhadap kuliner tradisional mereka. Ini juga menjadi kesempatan untuk mengedukasi masyarakat luas tentang keberagaman budaya dan kuliner yang dimiliki Indonesia.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !

Polisi Tangkap 6 Pelajar Hendak Tawuran di Surabaya

Polisi Tangkap 6 Pelajar Hendak Tawuran di Surabaya

Aparat kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya berhasil mengamankan enam orang pelajar yang diduga hendak melakukan pelajar tawuran di wilayah Surabaya. Para pelajar ini diamankan petugas saat sedang berkumpul di sebuah lokasi yang disinyalir akan menjadi tempat bentrokan antar kelompok sekolah. Pencegahan dini awuran ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta menghindari terjadinya korban jiwa maupun luka-luka.

Pencegahan Pelajar Tawuran di Kawasan Surabaya Timur

Penangkapan enam pelajar ini dilakukan oleh tim patroli gabungan dari Polsek Gubeng dan Satuan Sabhara Polrestabes Surabaya pada hari Sabtu dini hari, 12 April 2025, sekitar pukul 01.00 WIB. Para pelajar tersebut diamankan di kawasan Jalan Prof. Dr. Moestopo, Surabaya, saat sedang bergerombol dengan membawa beberapa senjata tajam seperti celurit dan gir motor yang dimodifikasi. Diduga, mereka sedang menunggu kelompok pelajar lain untuk melakukan pelajar tawuran.

Barang Bukti Sajam dan Identitas Pelajar Diamankan

Dalam penangkapan pelajar tersebut, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa tiga buah celurit berbagai ukuran, dua buah gir motor yang telah dimodifikasi menjadi senjata, serta beberapa unit telepon genggam milik para pelajar. Keenam pelajar yang berasal dari berbagai sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) di Surabaya ini kemudian dibawa ke Mapolrestabes Surabaya untuk dilakukan pendataan dan pembinaan lebih lanjut.

Polisi Lakukan Pembinaan dan Panggil Pihak Sekolah Serta Orang Tua

Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas) Polrestabes Surabaya, Komisaris Polisi (Kompol) Sutrisno (nama samaran), menyatakan bahwa pihaknya sangat prihatin dengan masih adanya kasus tawuran di Surabaya. Pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap para pelajar yang diamankan serta memanggil pihak sekolah dan orang tua mereka untuk diberikan pemahaman mengenai bahaya dan dampak negatif dari pelajar tawuran. “Kami akan berikan pembinaan agar para pelajar ini menyadari kesalahannya dan tidak mengulangi perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain,” ujar Kompol Sutrisno saat memberikan keterangan pada hari Sabtu siang, 12 April 2025.

Komitmen Polrestabes Surabaya Cegah Tawuran Pelajar

Polrestabes Surabaya berkomitmen untuk terus melakukan upaya pencegahan pelajar tawuran melalui patroli rutin, sosialisasi ke sekolah-sekolah, serta kerjasama dengan pihak sekolah dan orang tua. Diharapkan, dengan upaya bersama ini, kasus pelajar tawuran di Surabaya dapat diminimalisir dan tercipta lingkungan belajar yang aman dan kondusif.